Siswa mampu mendeskripsikan sifat – sifat larutan, metode pengukuran dan penerapannya
KOMPETENSI DASAR
Siswa memahami jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan mengukur serta menghitung pH larutan garam berdasarkan percobaan.
Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan
Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi
Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
INDIKATOR
- Mengelompokkanjenis-jenisgaram berdasarkanasambasapembentuknya
- Menentukanjenis-jenisgaram yang dapatterhidrolisis
- Menentukanjenisreaksihidrolisis yang terjadipadasuatugaram
- Menentukansifatlarutangaram yang terhidrolisis
- Menghitung pH larutangaram yang terhidrolisis.
Reaksi asam dan basa menghasilkan garam. Asam terdiri dari asam kuat dan asam lemah. Demikian juga basa, ada yang termasuk ke dalam basa kuat ada juga yang merupakan basa lemah. Tabel 1.Beberapa contoh larutan asam kuat Tabel 2. Larutan basa kuat Ada berapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya? Garam terdiri dari empat jenis, yang terbagi berdasarkan komponen asam basa pembentuknya Hidrolisis Garam
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral. Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa. Larutan garam yang terbentuk memiliki sifat yang bervariasi, tergantung pada sifat asam dan sifat basa penyusun garam. Secara umum : Asam + Basa → Garam + Air Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi pembentukan garam (dikenal pula dengan istilah reaksi penggaraman atau reaksi netralisasi) : HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) H2SO4(aq) + 2 NH4OH(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2 H2O(l) 2 HCN(aq) + Ba(OH)2(aq) → Ba(CN)2(aq) + 2 H2O(l) H2CO3(aq) + Mg(OH)2(aq) → MgCO3(s) + 2 H2O(l) Reaksi kebalikan dari reaksi penggaraman dikenal dengan istilah reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis adalah reaksi salah satu ion atau kedua ion larutan garam dengan air. Reaksi salah satu atau kedua ion larutan garam dengan air menyebabkan perubahan konsentrasi ion H+ maupun ion OH- dalam larutan. Akibatnya, larutan garam dapat bersifat asam, basa, maupun netral. Sebagaimana yang telah kita pelajari sebelumnya, kita mengenal dua jenis asam, yaitu asam kuat dan asam lemah. Demikian halnya dengan basa, kita mengenal istilah basa kuat dan basa lemah (lihat : Kimia Asam Basa). Dengan demikian, terdapat empat variasi reaksi antara asam dan basa membentuk garam, yaitu : 1. Garam Asam kuat & Basa Kuat 2. Garam Asam Kuat & Basa Lemah 3. Garam Asam lemah & Basa Kuat 4. Garam Asam Lemah & Basa Lemah 1. Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat Contoh : HBr(aq) + KOH(aq) → KBr(aq) + H2O(l) Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air KBr(aq) → K+(aq) + Br-(aq) Baik kation maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi dengan air. Dengan demikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air. Akibatnya, konsentrasi ion H+ tidak berubah terhadap konsentrasi ion OH-. Larutan garam bersifat netral. Larutan garam tersebut memiliki pH = 7. 2. Reaksi antara asam kuat dengan basa lemah Contoh : HNO3(aq) + NH4OH(aq) → NH4NO3(aq) + H2O(l) Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air NH4NO3(aq) → NH4+(aq) + NO3-(aq) Anion tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab anion berasal dari spesi asam kuat. Namun sebaliknya, kation yang berasal dari spesi basa lemah mengalami hidrolisis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : NH4+(aq) + H2O(l) <——> NH4OH(aq) + H+(aq) Hidrolisis kation yang berasal dari basa lemah menghasilkan ion H+. Akibatnya, konsentrasi ion H+ menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion OH-. Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis sebagian (parsial). Larutan garam tersebut bersifat asam dan memiliki pH < 7. 3. Reaksi antara asam lemah dengan basa kuat Contoh : HCN(aq) + NaOH(aq) → NaCN(aq) + H2O(l) Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air NaCN(aq) → Na+(aq) + CN-(aq) Kation tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab kation berasal dari spesi basa kuat. Namun sebaliknya, anion yang berasal dari spesi asam lemah mengalami hidrolisis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : CN-(aq) + H2O(l) <——> HCN(aq) + OH-(aq) Hidrolisis anion yang berasal dari asam lemah menghasilkan ion OH-. Akibatnya, konsentrasi ion OH- menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion H+. Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis sebagian (parsial). Larutan garam tersebut bersifat basa dan memiliki pH > 7. 4. Reaksi antara asam lemah dengan basa lemah Contoh : HF(aq) + NH4OH(aq) → NH4F(aq) + H2O(l) Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air NH4F(aq) → NH4+(aq) + F-(aq) Baik kation maupun anion, sama-sama mengalami hidrolisis, sebab keduanya berasal dari spesi lemah. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : NH4+(aq) + H2O(l) <——> NH4OH(aq) + H+(aq) F-(aq) + H2O(l) <——> HF(aq) + OH-(aq) Ternyata, hidrolisis kedua ion tersebut menghasilkan ion H+ maupun ion OH-. Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total (sempurna). Sifat larutan yang dihasilkan bergantung pada perbandingan kekuatan asam lemah (Ka) terhadap kekuatan basa lemah (Kb). Ada tiga kemungkinan perbandingan nilai Ka terhadap Kb : a. Ka > Kb : sifat asam lebih mendominasi; larutan garam bersifat asam; pH larutan garam kurang dari 7 b. Ka = Kb : sifat asam maupun basa sama-sama mendominasi; larutan garam bersifat netral; pH larutan garam sama dengan 7 c. Ka < Kb : sifat basa lebih mendominasi; larutan garam bersifat basa; pH larutan garam lebih dari 7 Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung pH larutan masing-masing larutan garam adalah sebagai berikut : 1. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat pH = 7 2. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah [H+] = {(Kw/Kb)([ion yang terhidrolisis])}1/2 3. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat [OH-] = {(Kw /Ka)([ion yang terhidrolisis])}1/2 4. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah [H+] = {Kw (Ka / Kb)}1/2 |
Chang, Raymond. 2007. Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.
Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia: Pakar Raya.
Kaitkata: Anion, Asam, Asam Kuat, Asam Lemah, Basa, Basa Kuat, Basa Lemah, Chemistry for Grade XI Students, Garam, Hidrolisis Garam, Hidrolisis Parsial, Hidrolisis Total, Ka, Kation, Kb, Netral, pH, pOH, Reaksi Asam-Basa, Reaksi Netralisasi, Reaksi Penggaraman, Tidak Terhidrolisis
HIDROLISIS GARAM
Hidrolisis Garam adalah reaksi antara komponen garam yang berasal dari asam/basa lemah dengan air.
Hidrolisis Garam merupakan reaksi kesetimbangan larutan yang homogen
SIFAT LARUTAN GARAM
¨ Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
¨ Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
¨ Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
¨ Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga Ka dan Kb
Ka > Kb : Bersifat Asam
Ka < Kb : Bersifat Basa
Ka = Kb : Bersifat Netral
Hidrolisis didefinisikan sebagai reaksi dengan air
Jadi ketika garam dilarutkan di dalam air, maka akan terjadi suatu reaksi kesetimbangan yang bersifat reversibel. Serta menghasilkan suatu zat baru dan ion-ion bebas H+ dan OH-
Garam dari asam kuat dan basa kuat
KONSEP HIDROLISIS GARAM
} Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis
} Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis anion
} Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis kation
} Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total
HIDROLISIS GARAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijagam pH tanah di daerah pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu diperlukan pupuk yang dapat menjaga pH tanah agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan pelet padat (NH 4 ) 2 SO 4 untuk menurunkan pH tanah. Garam (NH 4 ) 2 SO 4 bersifat asam, ion NH 4 + akan terhidrolisis dalam tanah membentuk NH 3 dan H + yang bersifat asam.
Kita juga sering memakai bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita. Produk ini mengandung kira-kira 5 % NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam ini terbentuk dari asam lemah HOCl dengan basa kuat NaOH. Ion OCl - terhidrolisis menjadi HOCl dan OH -, sehingga garam NaOCl bersifat basa.
Berapa pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,01 M,
jika diketahui Ka HCN = 1 10–10?
Penyelesaian:
Diketahui:
[NaCN] = 0,01 M
Ka HCN = 1 10–10
Ditanyakan: pH larutan NaCN.
Jawab:
NaCN adalah garam dari asam lemah dan basa kuat. Jangan lupa yang
kuat menentukan sifat garam dalam air. Jadi, garam bersifat basa, artinya
memiliki ion OH–.
Berapa pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,01 M,
jika diketahui Ka HCN = 1 10–10?
Penyelesaian:
Diketahui:
[NaCN] = 0,01 M
Ka HCN = 1 10–10
Ditanyakan: pH larutan NaCN.
Jawab:
NaCN adalah garam dari asam lemah dan basa kuat. Jangan lupa yang
kuat menentukan sifat garam dalam air. Jadi, garam bersifat basa, artinya
memiliki ion OH–.
Berapa pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,01 M,
jika diketahui Ka HCN = 1 10–10?
Penyelesaian:
Diketahui:
[NaCN] = 0,01 M
Ka HCN = 1 10–10
Ditanyakan: pH larutan NaCN.
Jawab:
NaCN adalah garam dari asam lemah dan basa kuat. Jangan lupa yang
kuat menentukan sifat garam dalam air. Jadi, garam bersifat basa, artinya
memiliki ion OH–.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar